Di tengah padatnya pasar game multiplayer kompetitif, kita sudah terlalu sering melihat klon MOBA yang berusaha meniru League of Legends, atau game battle royale yang terlalu mirip PUBG dan Fortnite. Tapi ada satu game yang berani keluar jalur dan menciptakan identitasnya sendiri dengan memadukan dua genre besar menjadi pengalaman yang benar-benar segar. Game itu adalah Eternal Return, racikan keren dari Nimble Neuron yang kini menjadi salah satu game paling underrated tapi sangat adiktif di Steam.
Sebagai editor layarkaca21, melihat Eternal Return sebagai game yang berhasil merombak formula battle royale menjadi sesuatu yang lebih strategis, lebih taktis, dan lebih bergaya anime khas Korea Selatan. Game ini tidak hanya soal jadi yang terakhir bertahan hidup, tapi juga soal penguasaan karakter, efisiensi crafting, dan kemampuan membaca situasi arena dengan cepat.
Kalau kamu belum mencoba game ini, sekarang saatnya. Dan kalau kamu sudah pernah main tapi belum “klik”, mungkin setelah baca artikel ini, kamu akan melihat Eternal Return dari sudut pandang baru.
Apa Itu Eternal Return?
Singkatnya, Eternal Return adalah gabungan antara MOBA + Battle Royale + Survival Crafting. Dalam satu pertandingan, 18 pemain (solo, duo, atau squad) ditempatkan di sebuah pulau bernama Lumia Island, lalu harus mengumpulkan resource, membuat peralatan, dan bertarung satu sama lain hingga hanya satu pemain atau tim yang tersisa.
Tapi bukan cuma itu. Ada sistem karakter unik seperti di MOBA, masing-masing punya skill aktif dan pasif, role berbeda (melee, ranged, support, dll), serta berbagai gaya bermain tergantung build dan strategi kamu.
Permainan dimulai dari titik yang kamu pilih di peta, lalu kamu akan:
- Menjarah area tertentu untuk bahan-bahan
- Mencari resep dan meng-craft senjata, armor, dan item recovery
- Menghindari area yang akan tertutup (restricted zones)
- Melawan musuh, binatang liar, dan bertahan hidup
Dan semua itu dilakukan dalam gaya top-down isometric seperti MOBA, dengan kecepatan tinggi dan intensitas tinggi. Kamu harus terus bergerak, berpikir cepat, dan membuat keputusan yang efisien di setiap detiknya.
Karakter: Bukan Sekadar Skin, Tapi Strategi
Salah satu kekuatan utama dari Eternal Return adalah daftar karakternya yang terus berkembang. Saat ini ada lebih dari 60 karakter, dan tiap karakter punya gaya bermain unik, termasuk:
- Nadine si pemanah dengan jebakan dan buff hunting
- Aya pengguna senjata api dengan burst damage tinggi
- Xiukai si koki bertarung dengan wajan dan melempar makanan
- Hyunwoo si petinju jalanan, tanpa senjata tapi mematikan di jarak dekat
- Isol si ahli ranjau dan trap, cocok untuk kontrol area
- Adriana pengguna api yang bisa membakar area dan memblokir jalur musuh
Tidak hanya skill-nya berbeda, tapi juga rute looting dan crafting-nya bisa sangat menentukan. Misalnya, Nadine butuh item dari Forest, Pond, dan Alley. Tapi karakter lain mungkin butuh area yang sama sekali berbeda. Hal ini membuat pemain harus pintar memilih lokasi awal dan rencana rotasi.
Dan karena jumlah resource terbatas, kamu bisa saja bentrok dengan pemain lain yang punya rute looting mirip. Maka, pengetahuan map dan waktu rotasi sangat penting dalam menentukan kemenangan.
Sistem Crafting dan Looting: Bukan Sekadar Ngumpulin Barang
Berbeda dari game MOBA biasa, Eternal Return sangat bergantung pada sistem crafting real-time. Kamu tidak langsung dapat equipment OP sejak awal, tapi harus menggabungkan item dasar seperti bahan logam, kain, kayu, batu, bahkan makanan, untuk membuat senjata dan armor tingkat tinggi.
Crafting dilakukan di tengah pertempuran, jadi kamu harus pintar-pintar menyusun build:
- Mau fokus langsung ke senjata utama dulu?
- Atau perkuat armor biar bisa tahan serangan di awal?
- Atau bawa makanan banyak buat sustain saat duel lama?
Setiap equipment memiliki jalur evolusi sendiri, dan jika kamu tahu rutenya, kamu bisa menghemat waktu dan langsung membuat item legendaris sebelum lawan sempat siap.
Sistem ini membuat early game jadi sangat taktis. Keputusan di menit pertama bisa menentukan hasil akhir di menit ke-15.
Zona dan Map: Lumia Island Penuh Rahasia
Map utama Eternal Return, yaitu Lumia Island, dibagi ke dalam beberapa zona dengan tema unik: School, Forest, Cemetery, Temple, Hospital, Factory, Dock, dan lainnya.
Tiap zona punya:
- Loot pool berbeda
- Binatang liar dengan level dan item tertentu
- Lokasi crafting unik
- Area restriksi yang muncul seiring waktu
Zona-zona ini akan tertutup secara bertahap, mirip seperti circle di game battle royale lain. Tapi menariknya, kamu bisa melihat informasi zona aktif, jalur rotasi musuh, dan bahkan area yang jadi hot zone karena banyak loot langka atau boss monster.
Ada juga event-event dinamis di tengah game:
- Wild Animals Rage: binatang liar jadi lebih agresif
- Meteor Drop: item langka jatuh di zona tertentu
- Wickeline: boss miniboss yang kuat dan memberikan item legendaris jika dikalahkan
Dengan semua ini, kamu tak hanya bertarung melawan pemain lain, tapi juga melawan waktu dan kondisi dinamis arena.
Combat System: Cepat, Teknis, dan Penuh Kombo
Pertarungan di Eternal Return bisa sangat mendadak dan brutal. Tidak ada room untuk kesalahan besar, karena positioning dan eksekusi sangat menentukan.
Combat terasa seperti MOBA—dengan cooldown skill, combo, item aktif, dan zoning. Tapi karena map-nya sangat luas dan semua pemain selalu bergerak, maka duel sering terjadi dalam waktu singkat dan tak terduga.
Setiap karakter bisa menggunakan berbagai jenis senjata:
- Pistol
- Bow
- Dagger
- Two-handed Sword
- Shuriken
- Rapier
Uniknya, senjata ini juga memengaruhi skill karakter dan gaya main. Karakter seperti Zahir bisa jadi burst mage dengan buku sihir, tapi juga bisa fokus ke trap dengan shuriken. Variasi ini membuat replayability sangat tinggi.
Ada juga sistem ambush dan escape, yang sangat penting dalam pertarungan tim. Komunikasi dan sinergi dalam mode duo/squad jadi sangat vital.
Fitur Tambahan: Ranked, Tutorial, AI Mode, dan Skins
Eternal Return juga mendukung banyak fitur untuk semua jenis pemain:
- Ranked Mode: sistem kompetitif dengan matchmaking ELO
- Normal Mode: untuk main santai atau eksplorasi karakter
- AI Mode: latihan lawan bot, cocok buat pemula
- Tutorial interaktif: menjelaskan semua sistem dari A-Z
- Skin dan kosmetik: dengan desain anime bergaya modern
Tidak hanya soal kompetisi, komunitas Eternal Return juga sangat aktif di Discord dan Twitch. Banyak turnamen komunitas, challenge build, dan bahkan fan art keren yang terus muncul setiap minggu.
Cocok Untuk Siapa?
✅ Sangat cocok untuk kamu yang:
- Suka MOBA dan ingin sensasi baru
- Penggemar strategi dan perencanaan cepat
- Pecinta game anime-style dengan karakter keren
- Suka game kompetitif tapi penuh variasi
- Ingin game ringan dengan durasi 20 menit per match
❌ Mungkin kurang cocok jika:
- Tidak suka crafting atau sistem loot
- Lebih suka FPS battle royale klasik
- Tidak nyaman dengan pacing cepat dan decision-making real-time
Kesimpulan: Strategi, Crafting, dan Aksi Dalam Satu Medan Unik
Eternal Return mungkin bukan game yang viral besar seperti Apex Legends atau Valorant, tapi justru di sinilah letak kekuatannya. Ia adalah game yang berani berbeda, berani mencoba formula baru, dan berhasil menciptakan genre hybrid yang menyenangkan dan menantang.
Dengan karakter yang beragam, gameplay yang intens tapi strategis, serta sistem crafting yang memberi kedalaman luar biasa, Eternal Return adalah game yang bisa kamu nikmati dalam waktu singkat tapi terus membuatmu penasaran di setiap match berikutnya.
Dan siapa tahu, dengan rencana update besar ke depan dan komunitas yang terus tumbuh, Eternal Return bisa menjadi bintang baru di genre kompetitif. Jangan tunggu musuh menguasai pulau duluan—ambil karaktermu, susun build terbaikmu, dan jadilah legenda di Lumia Island!